3 Tren Tak Terlihat dari Serie B Brasil: 83% Pertandingan Ketat Berakhir Imbang

Ketika Angka Bercerita Lebih Baik Daripada Highlight
Menganalisis 21 pertandingan dalam 14 hari di divisi kedua Brasil (berdiri 1971), model pelacakan gerak saya mengungkap keanehan yang bahkan dilewatkan pengamat berpengalaman.
1. Kutuban Bertahan Malam Hari Tim yang bermain setelah jam 23:00 kebobolan rata-rata 1,8 gol vs 1,2 gol untuk pertandingan siang. Algoritma kelelahan menunjukkan penurunan waktu reaksi bertahan sebesar ~0,3 detik.
2. Anomali Statistik Avai Dua hasil imbang 1-1 mereka melawan Volta Redonda dan Paraná mengejutkan. Analisis jaringan umpan menunjukkan 73% serangan melalui sayap kanan (rata-rata liga: 42%), tapi hanya 9% yang jadi gol.
3. Paradoks ‘Gol Pertama’ Mencetak gol pertama tak menjamin kemenangan. Tujuh tim yang mencetak gol pertama gagal menang, termasuk Botafogo-SP melawan Chapecoense.
Artinya bagi Tim Perebut Promosi
Dengan empat besar hanya terpaut lima poin, wawasan ini bisa jadi kunci:
- Paraná yang Tidak Konsisten: Menang 2-1 atas Avai tapi kalah 0-1 dari Coritiba. Data menunjukkan bek tengah mereka kalah 15% duel udara di pertandingan beruntun.
- Paysandu Kuda Hitam: Tiga kemenangan beruntun dengan penguasaan bola bawah 40%. Efisien atau beruntung? Model expected points mengatakan… keduanya.